SIDOARJO | Di tengah jemaah istighotsah rutin di rumah Ustadz Anang Asriyanto di Desa Glagah Arum, Kecamatan Porong, Sidoarjo dikejutkan suara benda jatuh dari kamar depan rumahnya.
Begitu
istighotsah selesai, Anang Asriyanto mengecek asal suara tersebut ke kamar
karena dikira benda jatuh atau muncul retakan tanah baru karena lokasi rumah
dengan tanggul lumpur jaraknya hanya sekitar 500 meter.
Begitu kamar
dibuka, Ustaz Anang kaget dengan benda aneh tersebut. Warnanya hitam, bentuknya
lebar dan tinggi. Setelah dicermati ternyata benda tersebut adalah Alquran
raksasa. Kamar tempat Alquran raksasa ditemukan tersebut berukuran sekitar 3 x
3 meter.
Hingga kini
Alquran dengan sampul hitam dengan tiga jenis tulisan arab tersebut ditaruh di
ranjang tidur (dipan). Tak pelak, ranjang tidur yang ada kasurnya itu penuh.
Bau dari kertas
Alquran menyerupai minyak wangi yang ada pada kain penutup Ka'bah (Kiswah).
"Memang
banyak orang yang mengatakan seperti itu, terutama orang yang sudah
melaksanakan haji," tutur Ustaz Anang Asriyanto.
Alquran raksasa
yang ditemukan secara tiba-tiba itu, oleh Anang, yang mengaku pernah jadi sopir
taksi dan sopir pribadi, dibawa ke ruang tamu untuk dilihat bersama-sama dengan
jemaah lainnya.
Sekitar 100
jemaah istighotsah kagum dengan karunia yang ada, karena kitab suci itu muncul
bersamaan dengan istighotsah. "Alhamdulillah isi dari Alquran itu sama
dengan isi Alquran pada umumnya baik itu harokat dan suratnya," tegasnya.
Anang bersama
jemaah istghotsah lainnya, seperti Nur Khanin, heran dengan jenis kertas yang
ada. Kertas berwarna cokelat itu belum pernah dijumpai di toko kertas atau
kertas pada umumnya, terutama bau harum yang ada. Begitu pula alat yang dipakai
menulis juga tidak diketahui, apakah spidol atau apa.
"Yang kami
tahu ada tiga perbedaan penulisan, karena bentuk hurufnya tidak sama,"
jelas Nur Khanin.
Yang paling
menarik dalam Alquran itu adalah pada halaman awal yakni Surat Al Fatihah. Di
bagian tepi surat tersebut penuh dengan warna merah dan hijau sehingga
menjadikan Alquran bertambah elegan.
"Memang
sangat bagus," tambah Nur Khanin dengan rasa kagum.
Ustaz Anang
Asriyanto saat ditanya sebelum penemuan Alquran secara tiba-tiba di kamar
depannya, mengaku tidak ada mimpi atau firasat apapun.
"Ya waktu
itu Ustadz Nur Khanin membaca doa langsung muncul suara glodak. Ya namanya
barang gaib ya nggak tahu dari mana asalnya. Kamar saya juga tidak ada
atapnya," tutur Anang. Sesuai rencana, Alquran akan ditaruh di rumah
santri yang rumahnya berukuran besar.
Rumah Anang
sendiri ukurannya sekitar 8 x 20 meter sehingga jika ada orang yang ingin tahu
akan sulit. "Kalau ditaruh di rumah yang besar orang akan mudah melihat
dan mengkaji bersama.
Sumber: Tribunnews
Sumber: Tribunnews
Write a comment
Catat Ulasan